Dukung Pembangunan IKN, Pemprov Kaltim Perkuat Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi

 

(Foto: para peserta bersama pemateri dalam agenda Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Kualifikasi Ahli dan Fresh Graduate Tahap IV/docpim)

SAMARINDA.JURNALETAM - Upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia SDM) di sektor konstruksi terus diperkuat Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR-Pera), Pemprov Kaltim resmi membuka Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Kualifikasi Ahli dan Fresh Graduate Tahap IV yang digelar pada 17–25 November 2025.

 

Kegiatan berlangsung secara hybrid di Aula Sapta Taruna Kantor DPUPR-Pera Kaltim dan lewat platform Zoom. Sebanyak 222 peserta mengikuti kegiatan ini, terdiri dari tenaga ahli, penyedia jasa konstruksi, hingga lulusan baru dari berbagai program studi teknik di Kalimantan Timur.

 

Dalam sambutannya, Plt Kepala Bidang Bina Konstruksi DPUPR-Pera Kaltim, Alpian, mengungkapkam bahwa pelatihan ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam menyiapkan SDM konstruksi yang profesional, kompeten, dan memahami standar teknis serta regulasi terkini.

 

“Setiap tenaga kerja konstruksi wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) sebagai jaminan kualitas dan keselamatan di lapangan, sesuai amanat UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi,” Ungkapnya.

 

Lebih lanjut, Alpian menjelaskan sektor konstruksi kini menghadapi tantangan lebih kompleks seiring masifnya pembangunan infrastruktur di Kalimantan Timur, termasuk dukungan terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan proyek strategis provinsi.

 

“Pembangunan yang besar membutuhkan tenaga ahli yang kompeten, profesional, dan tersertifikasi. Karena itu, pelatihan dan sertifikasi ini menjadi langkah nyata Pemprov Kaltim dalam meningkatkan kualitas SDM jasa konstruksi,” Jelasnya.

 

Dari total peserta, 137 orang merupakan tenaga kerja konstruksi ahli jenjang 7 fresh graduate yang mengikuti pelatihan secara daring selama empat hari. Sementara itu, 85 peserta lainnya mengikuti pelatihan jenjang ahli 7 secara hybrid.

 

Pelaksanaan sertifikasi dilakukan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang bekerja sama dengan sejumlah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), seperti IJJI, Hatsindo, dan LSP K3 Kalimantan Timur.

 

Program ini juga berfungsi sebagai bridging program bagi lulusan baru agar lebih siap memasuki dunia kerja dengan kompetensi yang sesuai standar nasional. Mereka dibekali pengetahuan tentang manajemen proyek, regulasi jasa konstruksi, serta budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai pilar utama pembangunan.

Pelatihan tahap IV ini menghadirkan narasumber dari berbagai unsur, mulai dari pemerintah pusat, akademisi Universitas Mulawarman, Universitas 17 Agustus 1945, UMKT, Universitas Balikpapan, Politeknik Samarinda, hingga asosiasi profesi seperti PAKKI dan tokoh masyarakat jasa konstruksi.

 

Sinergi luas ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem pembelajaran berkelanjutan di sektor konstruksi Bumi Etam.

 

Penuhi Kebutuhan Tenaga Ahli Konstruksi Kaltim

 

Alpian menambahkan bahwa percepatan sertifikasi SDM sangat penting untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli konstruksi, terutama pada proyek-proyek besar yang saat ini berjalan di Kalimantan Timur.

 

“Investasi pada sumber daya manusia adalah kunci keberhasilan pembangunan yang efektif, aman, dan berkelanjutan,” Tutupnya. (ADV)

HK
HK

This is a short biography of the post author. Maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec vitae sapien ut libero venenatis faucibus nullam quis ante maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec.

No comments:

Post a Comment