(CPO dan Kernel Anjlok, Harga TBS Sawit Petani Kaltim Ikut Merosot/doc)
SAMARINDA.JURNALETAM - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kalimantan Timur kembali mengalami penurunan cukup signifikan pada periode 1–15 November 2025. Kondisi ini membuat para petani sawit harus kembali berhitung lebih cermat, sebab turunnya harga berpengaruh langsung terhadap pendapatan mereka.
Kepada awak media, Plt Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ahmad Muzakkir, menyampaikam bahwa penurunan tersebut dipicu oleh melemahnya harga crude palm oil (CPO) dan inti sawit (kernel) di hampir seluruh perusahaan sumber data yang menjadi acuan dalam penetapan harga TBS.
“Penurunan ini tentu berdampak pada harga TBS yang diterima petani sawit di Kaltim,” Ungkapnya., Senin (17/11/2025).
Pada periode tersebut, Muzakkir menjelaskam harga rata-rata tertimbang CPO ditetapkan sebesar Rp14.055,93 per kilogram, sementara harga kernel berada pada angka Rp12.454,31 per kilogram. Indeks K diketahui berada pada level 89,14 persen.
Dirinya merincikan harga TBS sawit yang berlaku bagi petani bermitra, khususnya kebun plasma, yaitu:
Umur 3 tahun: Rp2.901,11/kg
Umur 4 tahun: Rp3.091,92/kg
Umur 5 tahun: Rp3.112,33/kg
Umur 6 tahun: Rp3.146,28/kg
Umur 7 tahun: Rp3.165,61/kg
Umur 8 tahun: Rp3.189,13/kg
Umur 9 tahun: Rp3.257,69/kg
Umur 10 tahun: Rp3.296,82/kg
Muzakkir menegaskan bahwa daftar harga tersebut merupakan standar bagi petani yang telah bermitra dengan perusahaan pengelola pabrik kelapa sawit, khususnya skema kebun plasma. Dengan adanya kemitraan, harga yang diterima petani seharusnya mengikuti standar penetapan harga dan tidak lagi dipengaruhi permainan tengkulak.
“Kerja sama kelompok tani dengan pabrik minyak sawit diharapkan membuat harga TBS lebih stabil dan sesuai harga normal, sehingga kesejahteraan petani bisa meningkat,” Tutupnya. (ADV)


No comments:
Post a Comment