Gubernur Kaltim Tekankan Percepatan Serapan Anggaran 2025, OPD yang Tidak Capai Target Siap Dipangkas

 

(Foto: Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud saat mengikut rapat bersama Kementerian Dalam Negeri/docpim)

SAMARINDA.JURNALETAM -Enam pekan menjelang tutup tahun 2025, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas'ud menekankan kembali pentingnya percepatan penyerapan anggaran oleh seluruh organisasi perangkat daerah (OPD).

 

Peringatan ini disampaikannya setelah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025 resmi disetujui Kementerian Dalam Negeri.

 

Rudy Mas'ud mengungkapkam bahwa dengan selesainya proses APBD Perubahan, seluruh OPD wajib segera bekerja optimal memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

"APBD Perubahan kita baru selesai. Karena itu kita dorong agar semua OPD memerhatikan serapan anggaran mereka," tegasnya kepada wartawan usai Morning Briefing di Kantor DPMPD Kaltim, Jalan MT Haryono Samarinda, Senin (17/11/2025).

 

Selain itu, Rudy Mas'ud menegaskan bahwa OPD yang tidak mampu mencapai minimal 93 persen serapan anggaran hingga akhir tahun akan menerima konsekuensi berupa pengurangan alokasi anggaran pada tahun berikutnya.

 

Namun besaran potongannya akan ditentukan setelah dievaluasi berdasarkan kinerja fisik dan administrasi keuangan masing-masing OPD.

 

Ia juga menepis isu yang menyebutkan adanya dana daerah yang mengendap terlalu lama di bank.

 

“Kaltim harus bisa membuktikan serapan anggaran kita baik,” Ucap Rudy.

 

Rudy Mas'ud juga menargetkan serapan anggaran tahun ini bisa berada di atas 95 persen agar seluruh program pembangunan benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

 

“Tahun 2026, silpa tidak boleh lebih dari 5 persen. Semua harus direncanakan sejak awal, dimitigasi dengan benar. Kita perlu kehati-hatian sesuai regulasi, tapi tidak boleh memperlambat. Jangan ribet, mbulet, dan ruwet,” tegasnya.

 

 

Ditanya terkait rencana pemotongan Transfer ke Daerah (TKD), Harum sapaan karibnya meminta seluruh jajaran pemprov lebih inovatif menggali potensi sumber pendapatan baru, khususnya dari sektor sumber daya alam tak terbarukan.

 

Potensi itu antara lain pengelolaan sumur tua migas, optimalisasi participating interest (PI), serta peningkatan administrasi sektor pertambangan dan sumber-sumber pajak daerah baru.

 

Ia mencontohkan PI dan kerja sama dengan PT Eni di Blok Merakes, Jangkrik, dan blok migas lainnya.

 

"Tolong ini segera dikejar. Jangan sampai ada yang lepas," Jelas Harum.

 

Selain migas, Harum juga mendorong pengembangan dan industrialisasi komoditas unggulan seperti kakao, kelapa dalam, dan sawit.

 

"Kita harus terus mencari alternatif PAD baru, minimal 50 persen dari yang ada sekarang. Syukur jika bisa sampai 100 persen," tutupnya. (ADV)

HK
HK

This is a short biography of the post author. Maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec vitae sapien ut libero venenatis faucibus nullam quis ante maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec.

No comments:

Post a Comment