(Foto: Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kaltim, Achmad Rasyidi/docpim)
SAMARINDA.JURNALETAM - Tidak ada yang berharap bencana datang, namun kesiapsiagaan bisa menyelamatkan banyak nyawa. Itulah pesan penting yang diusung Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur (Dinsos Kaltim) dalam menguatkan upaya mitigasi bencana di daerah.
Mitigasi yang dilakukan sejak dini menjadi langkah krusial agar masyarakat di wilayah rawan dapat meminimalkan risiko kerugian maupun korban jiwa ketika bencana terjadi.
Sinergi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bencana. Ketika gempa, banjir, atau bencana susulan melanda, koordinasi lintas sektor harus berjalan cepat dan efisien.
Pemerintah daerah diharapkan memastikan sistem peringatan dini, jalur evakuasi, dan komunikasi darurat tetap berfungsi dengan baik, sementara masyarakat perlu memahami prosedur keselamatan di manapun mereka berada.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kaltim, Achmad Rasyidi, menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah antisipatif dalam menghadapi potensi bencana di Kalimantan Timur.
“Jika terjadi bencana, kami akan menyediakan tenda pengungsian, dapur umum, serta mengerahkan relawan untuk melakukan pendataan dan memberikan layanan sosial bagi korban. Dukungan psikososial juga kami siapkan agar masyarakat bisa segera kembali menjalani kehidupan normal tanpa trauma,” Ungkapnya saat menjadi pembicara dalam kegiatan mitigasi dan tindak lanjut kebencanaan di Samarinda, Senin (10/11/2025).
Rasyidi menilai Dinas Sosial Kaltim telah memiliki petunjuk teknis untuk penanganan berbagai jenis bencana, termasuk penentuan titik lokasi pengungsian dan dapur umum.
“Kami sudah menyiapkan relawan-relawan di lapangan. Selain itu, kami juga telah bersinergi dengan BPBD, BMKG, TNI, Polri, dan berbagai pihak lainnya,” ujarnya.
Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan mampu mempercepat respon saat keadaan darurat terjadi. Selain kesiapan di tingkat provinsi, pemerintah juga memperkuat pencegahan di tingkat masyarakat melalui program Kampung Siaga Bencana (KSB). Program ini dirancang agar warga memiliki pengetahuan dan keterampilan menghadapi situasi darurat.
“Melalui KSB, masyarakat dilatih mengenai evakuasi, distribusi logistik, dan langkah penyelamatan awal. Pemerintah provinsi juga siap memberikan dukungan logistik untuk seluruh kabupaten dan kota di Kaltim,” tambah Rasyidi.
Selain itu, Rasyidi menjelaskan, karakteristik bencana di Kalimantan Timur berbeda dengan wilayah lain seperti Pulau Jawa yang rawan gempa. Di Kaltim, bencana yang paling sering terjadi adalah banjir, kebakaran hutan dan lahan, serta tanah longsor. Untuk itu, Dinsos Kaltim menyiapkan stok logistik di tingkat kabupaten/kota dan rutin menggelar sosialisasi serta simulasi kebencanaan, termasuk di sekolah-sekolah.
“Kami harus bekerja bersama, dari perangkat daerah hingga dunia usaha. Kolaborasi adalah kunci agar penanggulangan bencana di Kalimantan Timur berjalan efektif,” pungkasnya. (ADV)


No comments:
Post a Comment