(Foto: Kepala Dinas ESDM Kaltim, Bambang Arwanto/doc)
SAMARINDA.JURNALETAM - Pembangunan pabrik soda ash milik PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) di Kota Bontang tidak hanya menjadi momentum investasi baru, tetapi juga simbol transformasi ekonomi Kaltim menuju industri bernilai tambah tinggi dan berwawasan keberlanjutan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menekankan pentingnya memastikan pembangunan industri berjalan berkeadilan serta memberi manfaat luas bagi masyarakat dan lingkungan.
Kepala Dinas ESDM Kaltim, Bambang Arwanto, mengingatkan bahwa setiap proyek skala besar di Kaltim tidak cukup hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi. Lebih dari itu, harus ada kontribusi sosial dan dampak ekologis yang nyata.
“Pemerintah Provinsi Kaltim mendorong agar investasi besar tidak semata mengejar angka ekonomi. Harus ada kontribusi sosial dan ekologis di dalamnya. Dan Pupuk Kaltim telah menunjukkan teladan itu,” Ungkap Kepala Dinas ESDM Kaltim, Bambang Arwanto. Kamis (13/11/2025).
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan bahwa pembangunan pabrik soda ash tersebut memiliki nilai strategis ganda. Selain memperkuat rantai pasok industri kimia nasional, produksi soda ash akan menunjang kebutuhan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara serta kawasan industri di pesisir timur Kalimantan.
Dengan kapasitas produksi mencapai 300 ribu metrik ton per tahun, pabrik ini diproyeksikan mampu mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor bahan baku untuk industri kaca, deterjen, dan farmasi. Teknologi yang digunakan juga memungkinkan pemanfaatan 170 ribu ton karbon dioksida (CO₂) per tahun sebagai bahan baku produksi, menjadikannya salah satu fasilitas industri rendah emisi terbesar di Indonesia.
“Kita ingin industri tumbuh tanpa mengorbankan alam dan manusia Kaltim. Karena pembangunan sejati adalah yang berkeadilan dan berkeadaban,” Jelas Bambang.
Bambang juga menilai langkah Pupuk Kaltim membangun pabrik soda ash menjadi sinyal kuat bahwa Kaltim memasuki babak baru pembangunan industri hijau.
“Ini bukan sekadar groundbreaking proyek, tapi simbol perubahan arah pembangunan Kaltim menuju masa depan yang lebih mandiri dan berkelanjutan,” tutupnya. (ADV)


No comments:
Post a Comment